Selasa, Agustus 26, 2025
No Result
View All Result
  • Login
Senopati News
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Pendidikan
  • Berita Politik
  • Advertorial
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Pendidikan
  • Berita Politik
  • Advertorial
No Result
View All Result
Senopati News
Home Berita Daerah

Simbarwaringin Desa Kolonial Belanda

Senopatinews by Senopatinews
Agustus 24, 2022
in Berita Daerah, Berita Umum
0 0
0
Simbarwaringin Desa Kolonial Belanda
0
SHARES
126
VIEWS
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke Facebook

Lampung Tengah, Senopatinews.com

Kelurahan Simbarwaringin Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah berada di sisi Selatan Gunung Sugih. Nama SIMBARWARINGIN menurut para sesepuh berasal dari dua kata yaitu: SIMBAR (nama sejenis pohon) dan Waringin dari kata RINGIN (Jawa) dalam bahasa Indonesia berarti BERINGIN (pohon Beringin).

Konon di komplek Taman Pemakaman Umum (TPU) Simbarwaringin yang berada di tepi jalan raya Tegineneng – Metro, terdapat pohon SIMBAR yang tumbuh menyatu dengan pohon RINGIN (Beringin). Pohon tersebut kerap menjadi perhatian warga yang melihat, selain karena ukurannya yang besar juga langka dan unik.

Keunikan pohon SIMBAR dan RINGIN yang tumbuh menyatu itu akhirnya menjadi ‘tembang lambe’ (pembicaraan) warga yang melihat. Berdasar pada pohon unik yang viral tersebut maka para sesepuh desa sepakat memberi nama desa yg baru mereka buka SIMBAR-RINGIN atau Simbar wa Ringin (Simbar dan Ringin)

Perkampungan Simbarwaringin berdasarkan catatan dalam manuskrip desa dibuka sekitar tahun 1935 melalui program Kolonisasi di masa Pemerintah Kolonial Belanda. Sebelum bernama Simbarwaringin desa ini oleh pemerintah Kolonial Belanda diberi nama BEDENG SEBELAS (Bedeng nomor 11) disesuaikan dengan nomor urut saat pembukaannya.

Desa Simbarwaringin Bedeng 11 secara resmi dibuka pada Tahun 1935 atau tepatnya pada Tanggal 22 Suro (Muharam) tahun 1935. Perkampungan Simbarwaringin Bedeng 11 saat pertama dibuka terdiri dari 6 (enam) blog yaitu : 11 A, 11 B, 11 C, 11 D, 11 E dan 11 F.

Berdasarkan catatan manuskrip desa dan informasi dari para sesepuh diketahui Kepala desa pertama SIMBARWARINGIN BEDENG 11 bernama ATMO REDJO. Sebagai Kepala desa Pak Atmo Redjo membawahi beberapa kepala Blog yang disebut Kamituo dan beberapa Bayan (Kepala Lingkungan).

Adapun penduduk yang dibawa oleh Pemerintah Kolonial Belanda untuk membuka perkampungan BEDENG 11 berasal dari Pulau Jawa, yaitu Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta & sebagian kecil lainnya berasal dari Jawa Barat.

Sekitar Tahun 1981 desa Simbarwaringin yang saat itu dipimpin oleh Kepala Desa MAHFUD berubah status menjadi Kelurahan. Perubahan tersebut berdasarkan adanya Surat Keputusan (SK) Bupati Lampung Tengah Tanggal 1 Januari Tahun 1981 yang sekaligus mengangkat Lurah Pegawai Negeri Sipil (PNS) pertama SARYONO, BA.

Semenjak berubah status menjadi Kelurahan (1981 hingga Agustus 2022) Simbarwaringin telah berkali-kali mengalami pergantian Lurah, adapun Lurah yang saat ini menjabat adalah ANSORI (menjabat sejak Oktober 2021).

Kelurahan Simbarwaringin memiliki luas wilayah 489,65 Ha dengan jumlah penduduk 5984 Jiwa (data kependudukan 2022), mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani yang tersebar di 7 Lingkungan dan 38 Rukun Tetangga (RT).

Simbarwaringin yang awalnya terdiri dari 6 Blog (pedukuhan) saat ini hanya tersisa 4 pedukuhan yaitu: 11 A, 11 C, 11 D dan 11 F, karena Blog 11 B (Poncowati) bergabung dengan kampung Liman Benawi sedangkan Blog 11 E berubah menjadi lahan pertanian.

Demikian sejarah singkat Kelurahan Simbarwaringin, semoga kita semua tidak pernah lupa dengan perjuangan para pendahulu kita. Betapa beratnya usaha mereka menebang hutan untuk membuka lahan pemukiman dan pertanian dalam pengawasan Pemerintah Kolonial Belanda.

Sebagai anak keturunan warga Kolonisasi dan sebagai warga Simbarwaringin maka tugas kita bersama melanjutkan perjuangan para pendahulu kita untuk membangun Simbarwaringin lebih maju, aman, makmur, beretika dan berbudaya.

“Bangsa yang besar adalah Bangsa yang tidak lupa perjuangan pendahulunya (Pahlawannya)”

(@ julie Ichwan // dari berbagai sumber)

Dibacakan pada malam puncak perayaan HUT SIMBARWARINGIN KE-87 (22/08/2022)

Loading

Senopatinews

Senopatinews

Media yang memberikan informasi Terkini dan Terpercaya

Berita Populer

  • Warga Keluhkan Tarif Parkir RS Mitra Mulia Husada, Biaya Tak Sesuai Jam

    Warga Keluhkan Tarif Parkir RS Mitra Mulia Husada, Biaya Tak Sesuai Jam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Seorang Karyawan Lesing Ternama di Lamteng Tipu dan Hamili Gadis Warga Bandarjaya Timur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dugaan Pungli Berkedok Koperasi Korpri Lamteng Berjaya, ASN Sebut Ada Tekanan Pimpinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soal Potongan Dana P2L Oknum KWT Berjaya Resmi Dilaporkan Kejaksaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pelaku Perampokan dan Pembunuhan di Bandarsurabaya Ditangkap Team Tekab 308 Polres Lamteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Usai Waka 1, Kini Sekretaris dan Bendahara Koperasi Korpri Berjaya Dipanggil Kejari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sumarsono: Hasil Rapat Pleno PDI-P, Ardito Wijaya – I Komang Koheri Maju di Pilkada Lamteng 2024

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisi Tangani Kasus Bullying di Lamteng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gegara Kecanduan Judi Slot Uang 48 Juta Raib, Begini Nasib Dua Karyawan Alfamart 

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Soal Surat Pengunduran Diri Perangkat Kampung Bumi Nabung Ilir, Begini Penjelasan Baroji

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Advertorial
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2022 Senopati News

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Berita Daerah
  • Berita Hukum
  • Berita Pendidikan
  • Berita Politik
  • Advertorial

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist