Metro, Senopatinews.com
Dugaan adanya Mark Up beberapa item penggunaan Dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) di SMK Swasta Muhammadiyah 2 Metro, dibantah Musonif Waka Humas SMK setempat.
Ia menjelaskan, bahwa penggunaan anggaran Dana BOS di SMKS Muhammadiyah 2 Metro selama dua tahun, yakni 2020-2021 lalu, telah di laporkan kepada pemerintah.
“Secara prinsip, pertanggung jawaban kepada pemerintah, atau dinas pendidikan Provinsi Lampung sudah cukup. Ada pertemuan dan pelaporannya. Hanya dalam hal ini, saya tidak tau secara teknis. Sekalipun saya diberikan amanah oleh kepala sekolah sebagai koordinator atau pelaksana implementasi BOS,” ujar Musonif.
Meski ia mengakui, tidak mengetahui secara persis teknis penggunaan dana BOS yang dikeluarkan. Namun, ia memberikan keterangan bahwa penggunaan dana BOS secara real ada di kepala sekolah, bendahara dan tim panitia.
“Dari tahun 2020 kami sampaikan secara prosedural hingga tahun 2021. Kami sudah melaporkan atas nama kelembagaan. Transparansi kita lakukan, kepada komite kita laksanakan, artinya seperti itu. Papan informasi sudah tapi melalui media, dari sekolah,” jelasnya.
Saat ditanya keberadaan kepala sekolah untuk dimintai tanggapan terkait adanya temuan penggunaan beberapa item di SMK S Muhammadiyah 2 Metro yang diduga di Mark Up, Musonif mengatakan jika sang kepala sekolah sedang ada kegiatan dinas luar.
“Ibu Kepala sekolah sedang ada Bimtek di luar Kota,” ujarnya singkat, sembari menegaskan bahwa transparansi penggunaan Dana BOS pihak sekolah sudah menjalankan aturan tersebut.
Disisi lain Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia ( PWRI) Kota Metro, Muktaridi menyayangkan sikap kepala SMK Swasta Muhammadiyah 2 Metro Julitri, yang enggan menemui awak media untuk dimintai keterangan.
Awak media, menurut Muktaridi, datang kesekolah untuk menanyakan terkait berbagai bantuan pemerintah. Terutama dalam pengelolaan anggaran dana BOS ( Bantuan Operasional Sekolah ) sejak tahun 2020 – 2021.
“Kami telah mencoba mendatangi pihak sekolah, tetapi waktu itu hanya ditemui, Musonif selaku Humas SMK Muhamadiyah 2 Metro. Kemudian, pada waktu itu juga, kami mencoba menghubungi melalui sambungan telpon dan Whats App kepada ibu Julitri yang sedang ada dinas luar kota. Namun, tidak juga ada jawaban,” sesalnya.
Menurutnya, kehadiran awak media ke sekolah tersebut, dalam rangka menjalankan tugas sebagai kontrol sosial.
“Kawan-kawan media itu, juga sangat butuh informasi yang akurat dan berimbang untuk bahan pemberitaan. Apalagi mereka itu (sekolah, red) mengelola anggaran dan bantuannya berasal dari pemerintah,” jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan salah satu wartawan kota metro, Abdulah. Menurutnya, ia sangat sulit bertemu dengan Kepsek SMK Swasta Muhammadiyah 2 Metro.
“Saya datang itu, untuk melakukan tugas liputan. Melalui tulisan menghasilkan berita dengan dasar konfirmasi atau wawancara yang didapat dari narasumber dan menjadi bahan suatu pemberitaan. Ini mesti dipahami oleh Kepsek SMK S Muhamadiyah 2 Metro,” tutup Abdulah.
Untuk diketahui, SMK Swasta Muhammadiyah 2 Metro, dalam kurun dua tahun lalu telah menerima anggaran Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) sebagai berikut :
🔴 Rp.2.227.040.000 ( Tahun 2020 )
🔴 Rp. 2.098.080.000 ( Tahun 2021 )
Meskipun, penggunaan dana tersebut terbagi dalam beberapa komponen yang dilaporkan secara rinci oleh pihak sekolah. Namun, dari komponen itu pula, ada tiga point yang menjadi sorotan yang patut dipertanyakan dalam penggunaannya. Yakni, kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, berlangganan daya dan jasa, dan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.(*)
Laporan: Tim Redaksi Senopatinews.com
Editor: Aan Putra
![]()

