Lampung Tengah, Senopatinews.com
Di sudut Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, ada seorang pria sederhana yang telah mengabdikan hidupnya untuk mereka yang sempat tersisih dari dunia pendidikan. Ya, dia adalah Hariyadi, S.Pd, sosok yang dikenal luas di kalangan pegiat literasi dan pendidikan nonformal.
Bagi warga sekitar, pria yang akrab disapa Cak Har ini bukan hanya pengelola lembaga belajar, melainkan juga sahabat, guru, dan inspirator. Melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendikia, ia membuka jalan bagi anak muda, orang tua, hingga petani yang ingin melanjutkan pendidikan, tanpa batas usia dan latar belakang.
“Saya ingin membuktikan bahwa pendidikan bisa dilakukan dari mana saja, selama masih ada niat untuk belajar,” tutur Hariyadi dengan penuh keyakinan, Sabtu 18/10/2025.
Sosok Hariyadi dikenal berbeda. Ia tidak hanya mengatur dari balik meja, tetapi ikut turun langsung bersama warga. Kadang ia terlihat membantu menanam di kebun, kadang menemani warga belajar membaca di sore hari.
Menurut Dr. Eni Amaliah, S.Ag., S.S., M.Ag, akademisi UIN Raden Intan Lampung sekaligus Ketua Forum Literasi Lampung, Hariyadi adalah sosok yang rendah hati dan tulus dalam pengabdian.
“Beliau sederhana, tawadhu, dan istikamah. Kalau ada kegiatan, beliau ikut turun tangan. Kadang ikut nyangkul, ikut menanam, tanpa rasa malu. Pemikirannya membumi dan punya visi jauh ke depan,” ungkap Eni.
Untuk diketahui, PKBM Cendikia yang didirikan oleh Hariyadi memiliki suasana yang berbeda dari kebanyakan lembaga sejenis. Bukan hanya tempat belajar, tapi juga ruang yang menumbuhkan semangat literasi dan kecintaan pada lingkungan.
Di sudut ruang belajarnya, ada pojok baca sederhana rak-rak buku berdiri rapi, menjadi tempat anak-anak dan warga menikmati bacaan di sela waktu. Konsep ini oleh Eni disebut sebagai “green campus”, karena menghadirkan kesejukan, baik secara fisik maupun intelektual.
“PKBM Cendikia Lampung Tengah ini punya nilai lebih. Selain suasananya sejuk dan asri, juga benar-benar menghidupkan gerakan literasi,” jelas Eni.
Banyak PKBM fokus hanya pada kelulusan, tapi di sini ada ruang baca, ada budaya literasi yang nyata. Itu yang membuatnya istimewa.
Hariyadi pun menjadi contoh nyata pelaksana amanah Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, yang mewajibkan pemerintah hingga tingkat desa memfasilitasi akses literasi. Ia melakukannya tanpa menunggu program, tapi dengan aksi nyata.
Kecintaannya terhadap dunia pendidikan nonformal juga ia tuangkan dalam karya tulis. Bersama akademisi Andi Noviyandi, M.Pd, ia menulis buku berjudul “Strategi Pengelolaan PKBM: Teori dan Praktis” yang diterbitkan oleh CV Laduni Alifatama pada tahun 2020.
Buku tersebut dieditori oleh Dr. Eni Amaliah, dan mendapatkan kata pengantar dari dua tokoh pendidikan Lampung, yakni Partila Umar, S.Pd, MM (Kabid PAUDNI Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Tengah 2019-2021) serta Drs. Joko Irianto, MM, tokoh penggiat pendidikan nonformal di Lampung.
Buku itu kini menjadi referensi penting bagi para pengelola PKBM di berbagai daerah. Melalui tulisan tersebut, Hariyadi membagikan pengalaman nyata mengelola lembaga pendidikan dengan pendekatan humanis dan berbasis pemberdayaan masyarakat.
Tak berhenti di dunia pendidikan, Hariyadi juga aktif di berbagai organisasi sosial dan profesi. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi relawan program UNICEF di wilayah Lampung, pengajar di PPS Khidmatussunnah Lampung Timur, hingga terlibat dalam program Kemenakertrans RI dan BPOM RI.
Bagi Cak Har, pendidikan bukan sekadar soal ijazah atau seragam sekolah. Baginya, pendidikan adalah perjalanan hidup tempat seseorang menemukan martabat dan jati dirinya.
“Banyak orang gagal sekolah, tapi tidak boleh gagal belajar,” ucapnya lirih, namun penuh makna.
Filosofi sederhana itu menjadi semangat yang menyalakan langkahnya setiap hari. Ia percaya, selama masih ada yang ingin belajar, maka harapan bangsa masih menyala.
Dari sebuah kampung kecil di Lampung Tengah, Hariyadi membuktikan bahwa perubahan besar tidak selalu lahir dari ruang megah.
Ia memulai dari yang kecil, dari hati yang tulus, dari keyakinan bahwa setiap manusia berhak mendapat kesempatan kedua untuk belajar.
Dengan buku, dengan pojok baca, dan dengan keteladanan, Hariyadi, S.Pd menyalakan cahaya harapan bahwa pendidikan sejati bukan hanya soal gelar, tapi tentang keberanian untuk terus belajar dan berbagi.
Ini biografi singkat sosok Hariyadi dalam karirnya.
Nama: Hariyadi, S.Pd
Panggilan: Cak Har
Tempat, Tanggal Lahir: Mojopahit, 25 Desember 1986
Alamat: Jl. Brawijaya No.01 RT.01 RW.01 Kampung Mojopahit, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah
Email: abuzahrohari@gmail.com
Pendidikan:
• Universitas Muhammadiyah Sumbar
• STAI Ma’arif Lampung
• SMK 1 Kartikatama Metro
• SLTP Negeri 4 Punggur
• SD Negeri 2 Mojopahit
Pengalaman Kerja:
•Sales marketing penerbit buku nasional;
•Volunteer UNICEF Lampung;
•Pengajar PPS Khidmatussunnah Lampung Timur;
•Tim pendamping PPA-PKH Kemenakertrans RI;
•Kepala Urusan Pemerintahan Kampung Mojopahit;
•Tim pendamping Desa Pangan Aman BPOM RI;
•Pengelola SDIT & SMPIT Al Qudwah;
•Pengelola SPNF PKBM Ma’had Tahkimussunnah Al Islamy.
Karya Tulis:
•English for Kids Book
•Modul Pembelajaran Kewirausahaan PKBM
•Strategi Pengelolaan PKBM: Teori dan Praktis (CV Laduni Alifatama, 2020). (*)
![]()

